Campur Aduk Bagaikan Sampah

Monday, September 29, 2014

34 Lulusan Al Washliyah Terancam tak Berijazah

BANDA ACEH - Sebanyak 34 dari 126 lulusan Perguruan Tinggi (PT) Al-Washliyah Banda Aceh Tahun Ajaran 2013/2014, terancam tak bisa mendapatkan ijazah. Pasalnya, ke 34 lulusan ini tidak mengikuti wisuda yang dilaksanakan kampus tersebut di Gedung Auditorium Ali Hasymi, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Minggu (28/9) kemarin.
Ketua PT Al-Washliyah Banda Aceh, Prof Dr Hamid Sarong SH MH, kepada Serambi usai wisuda mengatakan, ketidakhadiran ke 34 lulusan kampus tersebut, kemarin, disebabkan beberapa hal. Ada yang memang berhalangan hadir, ada juga yang terkait dengan aksi demo yang dilakukan sejumlah mahasiswa sejak beberapa hari lalu.
“Tidak semua lulusan ikut wisuda. Karena ada yang berhalangan hadir, ada juga yang tidak mau ikut, karena kasus demo kemarin itu. Kita tidak memaksa mereka yang tidak mau ikut wisuda,” kata Prof Hamid Sarong.
Namun, kata Guru Besar UIN Ar-Raniry ini, pihaknya hanya akan mengirimkan nama-nama lulusan yang mengikuti wisuda kepada Kopertis, untuk pengurusan ijazah. Sedangkan bagi yang tidak mengikuti wisuda, terpaksa harus menunggu wisuda pada semester depan, termasuk juga untuk mendapatkan ijazahnya.
“Yang kita kirimkan namanya ke Kopertis untuk pengurusan ijazah hanya mereka yang mau diwisuda saja. Sedangkan yang 34 orang lagi harus menunggu pada semester depan. Kemungkinan untuk ijazahnya juga seperti itu, nanti akan kita lihat kembali bagaimana prosesnya,” jelas Hamid Sarong.
Ia menyebutkan, wisuda kemarin hanya diikuti 94 lulusan. Seharusnya, wisudawan berjumlah 126 yang terdiri atas 103 lulusan Jurusan Pendidikan Geografi, 15 lulusan Jurusan Pendidikan Agama Islam, empat lulusan Jurusan Ilmu Administrasi Negara, tiga lulusan Jurusan Antropologi, dan satu lulusan Jurusan Muamalah.
Seperti diberitakan Serambi sebelumnya, sejak Senin 22/9/2014 hingga Jumat 26/9/2014, sejumlah mahasiswa Al-Washliyah melancarkan aksi dan menyegel kampus mereka. Mahasiswa tersebut mendesak pimpinan serius untuk meningkatkan status akreditasi kampus tersebut. Mereka juga sempat mengancam akan menggagalkan pelaksanaan wisuda.
Menurut mereka, wisuda tidak ada artinya bagi lulusan Al-Washliyah jika akreditasi kampus tersebut masih C. Mereka juga menuntut fasilitas kampus yang layak, serta meminta transparansi pengelolaan keuangan kampus. Aksi penyegelan kampus berakhir Jumat (26/9), setelah pada pendemo bertemu Ketua PW Al-Washliyah Aceh, Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA.
Menanggapi persoalan yang terjadi di kampus tersebut sejak beberapa hari lalu, termasuk yang menuntut wisuda ditunda, Hamid Sarong sangat menyayangkan sikap mahasiswa tersebut. Baginya, sikap mahasiswa yang seperti itu hanya merugikan mahasiswa sendiri. Padahal, prosesi wisuda itu adalah sebuah momen yang sangat dinanti oleh semua mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Hamid Sarong juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga wisudawan yang hadir. Permohonan maaf itu ia sampaikan terkait insiden atau aksi demonstrasi mahasiswa hingga berujung pada penyegelan kampus.
Menurutnya, polemik yang terjadi di kampus Al-Washliyah belakangan ini merupakan pelajaran bermakna, yang harus dijadikan barometer untuk meningkatkan citra dan kualitas kampus di masa mendatang.
Sementara kepada para wisudawan, Hamid Sarong mengharapkan agar ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama duduk di bangku kuliah, dapat digunakan untuk mengabdi kepada agama dan negara. Hamid juga meminta para lulusan Al-Washliyah bisa aktif di masyarakat dan mengabdikan diri di lembaga-lembaga pendidikan.
Sumber: http://aceh.tribunnews.com/2014/09/29/34-lulusan-al-washliyah-terancam-tak-berijazah

0 comments:

Post a Comment

Terima Kasih,
Silakan Menikmati Blog Sederhana Kami Ini.
Jangan Lupa Beri Komentar Baik Saran maupun Kritik
Salam Pendidikan!